BERITA ESPORTS INDONESIA GARUDA BIDIK 4EMAS SEAGAMES
GARUDA BIDIK 4EMAS SEAGAMES – Dalam beberapa bulan ke depan, SEA Games Kamboja 2023 akan segera diselenggarakan. Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) diberikan target baru di Cabang Olahraga (cabor) esports.
“Jadi di awal kita semua badan timnas, merapatkan atau merumuskan berdasarkan dari pengalaman tahun lalu. Di mana tahun lalu kita memperoleh dua emas, tiga perak, satu perunggu, dan SEA Games 2023 ini kita mendapat target empat emas, tiga perak dan satu perunggu,” kata Cahyono Prasetianto, Ketua Badan Tim Nasional SEA Games 2023, Jumat (10/3/2023).
Update esports indonesia Timnas SEAGAMES KAMBOJA 2023
Cahyono mengatakan, bahwa delapan medali tersebut diperoleh dari enam nomor pertandingan yang Indonesia ikuti. Dirinya menjelaskan kalau Indonesia mengirim dua tim PUBG Mobile di kategori squad, 10 orang di Solo, Mobile Legends pria dan wanita, lalu Valorant, serta CrossFire.
“Jadi itu target yang diberikan oleh pemerintah dalam hari ini untuk kita bisa capai. Kita mengharapkan target itu sebagai sebuah semangat atau untuk memotivasi atlet-atlet kita bahwa kita mampu kita bisa,” tegas Cahyono.
Yohannes Paraloan Siagian, Kepala Tim Nasional Esports, mengaku bahwa target yang dibebankan memang terbilang sangat menantang. Tetapi menurutnya kalau itu menjadi hal yang juga membanggakan.
Berita esports Indonesia Timnas Indonesia Untuk SEAGAMES 2023
“Karena itu kita diberikan kepercayaan, dan kemampuan kita diakui oleh negara kita sendiri,” ujar Yohannes.
Menyoal para atlet yang terpilih, Yohannes menyampaikan itu merupakan pekerjaan yang cukup sulit. Hal ini mengingat, menurutnya Indonesia memiliki talenta berkualitas dan jumlahnya sangat banyak.
Mengenai hambatan, ia berkata tidak terlalu signifikan. Jadi saat ini sudah ada 40 atlet yang mengikuti pelatnas, sebelum akhirnya berangkat ke Kamboja awal bulan Mei 2023 mendatang.
“Goals kita adalah enam kali diputarnya Indonesia Raya di Kamboja,” tegas Yohannes.
Atlet esports Indonesia yang akan tampil di SEA Games Kamboja 2023, merupakan kombinasi antar pemain dari berbagai macam tim. Lantas mengapa tak mengambil dari satu tim yang sama saja?
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, bahwa penentuan roster untuk mewakili Tanah Air di Pekan Olahraga se-Asia Tenggara ke-32 ini, berdasarkan hasil Seleksi Nasional (Seleknas). Dari ratusan pemain yang dipanggil, nantinya terpilih puluhan atlet yang masuk tahap Pelatihan Nasional (Pelatnas).
Susunan Timnas Esports SEAGAMES 2023 KAMBOJA
Baru setelah itu mereka yang terpilih, diberangkatkan ke lokasi tempat pertandingan. Namun yang menjadi pertanyaan para gamer ialah mengapa nama-nama yang dipilih tidak berasal dari tim yang sama, melainkan perpaduan berbagai macam latar tim yang berbeda dan dibentuk menjadi sebuah tim baru.
Padahal menurut sebagian orang, bila mengambil dari satu tim utuh maka ikatan antar pemain sudah begitu kental. Berbeda bila mengambilnya dari beberapa tim, dan harus kembali membangun hubungan supaya lebih lengket lagi.
Terkait hal itu, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) sudah menjelaskannya kepada detikINET. Kepala Pelatih Tim Nasional SEA Games 32 Kamboja 2023, Yohannes P Siagian, menyampaikan atlet tingkatan elite memiliki kemampuan adaptasi tinggi, sehingga yang dikhawatirkan orang-orang soal sinergi tidak perlu ditakutkan.
“Bukan berarti konsep pemanggilan 1 tim itu tidak memiliki nilai plus, tapi untuk keadaan kita menjelang SEA Games ke-32 Kamboja, diputuskan bahwa lebih tepat menggunakan sistem pemanggilan individual,” kata Yohannes.
Beberapa pertimbangan yang dilakukan PBESI mengenai hal ini, yakni batas penentuan atlet didaftarkan ke SEA Games Kamboja 2023 terjadi sebelum jadwal liga cabang direncanakan selesai. Jadi tidak bisa menunggu hasil liga, untuk mengirimkan tim yang juara seperti usulan beberapa pihak.
Update Esports Indonesia Timnas bidik 4 emas di laga SEAGAMES
Berikut empat pertimbangan lain yang diungkapkan oleh PBESI, terkait mengapa tak memilih satu tim saja yang mewakili Indonesia di SEA Games 2023.
- Sejak akhir liga terakhir, terjadi beberapa update. Jadi komposisi tim yang menang dengan patch lama bisa kurang optimal untuk saat ini
- Banyak pergantian roster dari tim-tim yang berprestasi di musim sebelumnya. Jadi kalau mengirim tim full dengan saat tim tersebut juara, sayangnya komposisi roster mereka sudah berubah
- Terdapat pemain dari luar Indonesia di satu cabang. Jadi sulit menunjuk tim berdasarkan prestasi liga atau pertandingan, karena pertanyaannya yaitu apabila atlet mereka yang berstatus WNA itu diganti dengan WNI, apakah performanya masih sama nantinya
- Susunan terkuat tim kemungkinan berasal dari tim yang menggabungkan atlet dari berbagai tim. Tidak ada cabang yang mengirimkan satu tim untuk mewakili negara. Namun dengan melakukan seleksi untuk menentukan komposisi atlet terbaik dari berbagai aspek dan pertimbangan, terlebih apakah sesuai dengan skema serta strategi head coach.
Yohannes menambahkan, sebenarnya tidak ada keberatan memanggil satu tim utuh. Kendati begitu, setelah diskusi dengan tim kepelatihan dan badan timnas, semuanya memutuskan untuk menggunakan sistem pemanggilan individual.